LAPORAN PRAKTIK
KERJA INDUSTRI
PRAKERIN
KABUPATEN BOGOR
Disusun
Guna Menyelesaikan Tugas Praktek Kerja Industri
Tahun Ajaran 2014/2015
Disusun Oleh :
Nama
Siswa :
NIS :
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
SMK PARIWISATA CITAYAM
2014
PERSETUJUAN INSTANSI
Laporan Praktek kerja Industri ini telah di setujui dan
disahkan oleh
Pimpinan / Direktur,
……………………..
|
Mengetahui,
Pembimbing Industri,
……………………
|
Pimpinan :
dengan alamat :
Telp. :
Pada hari :
Tanggal :
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Praktek kerja Industri ini telah di setujui dan
disahkan oleh pembimbing sebagai salah satu
syarat
mengikuti semester lanjut serta UAN / UAS tahap akhir tahun ajaran 2014/
2015.
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan pada SMK PARIWASATA CITAYAM,
Desa Pabuaran, Kab. Bogor
Pada hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
……………………..
|
Pembimbing,
……………………..
|
EVALUASI DAN PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI JODY CAHAYA KOMPUTER
KABUPATEN BOGOR
Disusun Guna Menyelesaikan Tugas
Praktek Kerja Industri
Tahun Ajaran 2014 /2015
Disusun Oleh :
Nama
Siswa :
NIS :
Menyetujui
Pembimbing,
Nama Pembimbing
|
Bogor, ………………… 2015
Peserta Prakerin,
Nama Siswa
|
Mengetahui,
|
|
Kepala Sekolah,
Nama Kepala Sekolah
|
Ketua Panitia Prakerin,
Ketua Panitia Prakerin
|
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih
berharga, tetapi kejujuran yang pernah di gadaikan tidak pernah bisa di tebus
kembali.”
Ada
banyak pihak yang berperan dalam kelancaran dan kesuksesan penyusunan kegiatan laporan ini. Oleh karena itu, laporan ini saya
persembahkan
kepada pihak- pihak yang telah membantu saya
sehingga bisa terselesaikan laporan kerja praktik ini.
Laporan
PRAKERIN ini saya
persembahkan kepada : Kedua orang tua
saya yang selalu setia mendorong dan memotivasi selama menyusun laporan
Peraktek Lerja Industri (PRAKERIN), teman-teman dan sahabat serta seluruh staff
(lokasi siswa prakerin)yang telah menganggap saya bagian dari mereka dan selalu
memberikan nasihat-nasihat sehingga saya
dapat bekerja dengan baik, nyaman, dan penuh tanggung jawab, dan seluruh guru SMK PARIWISATA CITAYAM
yang senantiasa memberikan bimbingan,
arahan, dan ilmu pengetahuan semoga menjadi bekal yang bermanfaat bagi kita
semua. Amin…
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
petunjuk, rahmat, dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN).
Penyusunan
laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan laporan
ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja
Industri di Dinas Pertanahan Kab. Sukabumi.
Dengan ini saya
berterima kasih kepada Kepala Dinas yang selama kurang lebih dua bulan ini
telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktek kerja industri
(PRAKERIN).
Laporan ini
dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing dari
pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu saya mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Orang
tua yang selalu setia mendorong dan memotivasi selama menyusun Laporan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN).
2. Bapak
………….,
selaku Kepala sekolah SMK PARIWISATA.
3. Bapak
…………., selaku Ketua Panitia
PRAKERIN.
4. Bapak
……………., selaku pimpinan di (LOKASI PRAKERIN) Kab. Bogor yang telah memberi
kesempatan selama tiga bulan dan telah memberikan fasilitas guna melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
5. Bapak/Ibu
…………….., selaku pembimbing di sekolah saya yang telah memberikan pengarahan.
6. Bapak/Ibu
……………., selaku pembimbing di Dinas Pertanahan Kab. Sukabumi yang telah bersedia
membimbing
kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama dua bulan dan
membantu kami dalam melaksanakan kegiatan di Dinas Pertanahan Kab. Sukabumi.
7. Teman-teman yang setia membantu dalam
penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
Akhir dari
kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Saya juga mengharapkan saran dan
kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Amin.
Bogor, Maret 2015
Penyusun
Nama Siswa
|
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN INSTANSI ....................................................................... i
PERSETUJUAN
PEMBIMBING .............................................................. ii
EVALUASI DAN
PENGESAHAN ............................................................ iii
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN ............................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar belakang .................................................................................... 1
1.2 Maksud dan tujuan PRAKERIN ....................................................... 2
1.3 Manfaat Kegiatan ............................................................................... 3
1.4 Waktu dan tempat pelaksanaan .......................................................... 3
1.5 Sistematika penulisan ......................................................................... 4
1.6
Ruang lingkup
.................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN ....................................... 7
2.1 Sejarah Perusahaan ............................................................................. 7
2.2 Struktur Organisasi ............................................................................. 8
2.3 Visi dan Misi ...................................................................................... 8
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI ........................................ 10
3.1 Dasar teori .......................................................................................... 10
3.1.1
Sejarah Perkembangan Komputer ............................................. 10
3.1.2
Elemen Dasar Komputer ........................................................... 11
3.1.3. Sejarah dan Jenis-jenis Printer .................................................. 12
3.1.4
Mengenali Type-type Printer ..................................................... 16
3.2 Cara kerja PRAKERIN di instansi terkait ......................................... 17
3.3 Laporan kegiatan PRAKERIN .......................................................... 18
3.3.1 Mengenal permasalahan pada printer T13x ............................... 18
3.3.2 Service printer ............................................................................ 18
3.3.2.1 Reset Blinking Epson T13x .............................................. 21
3.3.2.2 Replace Cartridge Epson T13x ......................................... 25
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 28
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 28
4.2 Saran ................................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... A-1
Lampiran
Gambar ............................................................................................ A-1
Lampiran
Kegiatan Prakerin ............................................................................ A-2
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perlu
disadari bahwa sampai sekarang lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh
pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap
dunia usaha / industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan
Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan rata
– rata tiga bulan. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan
SMK belum diakui oleh pihak usaha/industri. Jika kita kaji secara seksama, kita
tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/industri. Memang pada kenyataannya
masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktek. Sehingga peserta diklat
yang harusnya porsi pembelajaran praktek idealnya 70 % hanya dapat dilaksanakan
30 % saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama
sekali peralatan praktek, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat
berangan – angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang
sebenarnya. SMK yang peralatan praktek cukup memadai, belum tentu peralatan itu
sesuai dengan yang ada di industri /usaha. Sekarang peralaatan di dunia usaha /
industri sudah serba otomatis, sedangkan
peralatan yang ada di SMK – SMK masih manual.
Sehingga pelaksanaan praktek hanya sekedar mengenal
peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan di dunia industri/usaha, itu
pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal. Sesuai
dengan hasil pengamatan dan penelitiaan Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan
tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi
pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional,
karena keahlian professional seseorang tidak semata – mata diukur oleh
pengguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus
dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik kerja dapat
dipelajari disekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat
diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi. Untuk
kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian professional seseoarang,
hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada
bidang profesi itu sendiri. Karena
itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman
kerja. Mata diklat praktek kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun
menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu
menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang
sesungguhnya.
1.2 Maksud
dan Tujuan Pelaksanaan
Adapun maksud dan
tujuan dilaksanakanya praktek kerja industri (PRAKERIN) Adalah:
1) Sebagai
pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep-konsep yang didapat selama
pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan kerja.
2) Mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran
yang didapatkan di sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.
3) Memperkokoh kerja sama antara sekolah dengan dunia kerja.
1.3 Manfaat
Kegiatan
Adapun
manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) manfaatnya adalah sebagai
berikut :
1)
Dapat mengenali
suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang
suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2) Dapat
menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan
handal.
3) Untuk
mengasah keterampilan yang telah diberikan
disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) GANESA.
4) Dapat
menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan pekerjaan.
1.4 Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Adapun penempatan ataupun lokasi praktek kerja industri
atau prakerin yang terdapat di berbagai perusahaan / instansi di kawasan Bogor dan salah satunya (lokasi siswa
prakerin) Kab. Bogor yang beralamatkan
di Jln. ………………., Bogor, Telp.(021)
………...
Waktu pelaksanaan praktek kerja industri atau prakerin
untuk SMK Pariwisata citayam adalah Tiga bulan yaitu mulai terhitung dari tanggal …. Januari
2015 sampai dengan penarikan kembali ke sekolah pada tanggal .... Maret 2015.
1.5 Sistematika
Penulisan
1.5.1
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan
praktek kerja industri, waktu dan tempat pelaksanaan PRAKERIN dan sistematika
penulisan.
1.5.2
BAB II. GAMBARAN UMUM
Dalam Bab ini dijelaskan tentang sejarah institusi, struktur organisasi
serta visi dan misi.
1.5.3
BAB III. LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTEK
Dalam Bab ini berisi laporan PRAKERIN terkait dengan kegiatan yang
dilakukan.
1.5.4
BAB IV. PENUTUP
Bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
1.6 Ruang
Lingkup
Adapun ruang
lingkup praktik kerja industri yang telah saya lakukan selama kurang lebih Dua
bulan adalah sebagai berikut :
1. Service
Printer :
1)
…………
2)
…………
2. Dibagian
teknisi Komputer, kegiatan yang di lakukan :
1)
…………
2)
…………
3)
…………
3. Dibagian Customer
Service, kegiatan yang dilakukan :
1)
………………………….
2)
………………………….
3)
………………………….
BAB
II
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1.2 Stuktur
Organisasi
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
1.3 Visi dan Misi
Visi
dan misinya antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Visi
1) ……………………..
2) ……………………..
b.
Misi
1) ……………………...
2) ……………………...
3) ……………………...
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3.1 Dasar Teori
3.1.1
Sejarah Perkembangan Komputer
Komputer berasal dari bahasa Inggris
to compute yang berarti menghitung.
Dapat dikatakan bahwa komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data,
sesuai dengan instruksi yang diberikan. Dewasa ini, komputer digunakan tidak
hanya untuk mengolah data yang berhubungan dengan aritmatika tapi juga
digunakan untuk kepentingan yang sama sekali tidak berhubungan dengan
perhitungan. Secara luas komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat mengolah
data mentah sehingga dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.
Dengan terjadinya perang dunia
kedua, maka negara-negara yang ikut terlibat di dalamnya senantiasa
mengembangkan komputer untuk mendapatkan potensi strategis. Adalah seorang
insinyur Havard yang bekerja di IBM berhasil membuat sebuah kalkulator elektronik
dengan ukuran setengah lapangan bola. Kalkulator ini hanya dapat mengeksekusi
perintah-perintah dasar matematika dan kecepatannya lambat karena dalam sekali
bekerja membutuhkan waktu hingga 3 – 5 detik. Perkembangan komputer lain adalah
Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh
kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania.
Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder,
komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya
sebesar 160kW.
Dari generasi ke generasi komputer
terus mengalami perkembangan baik itu dari segi ukuran, kecepatan, kapasitas
dan tentunya kwalitas. Sampai saat ini, kompter telah mengalami lima tahapan
perkembangan genarasi, yaitu :
1. Generasi Pertama, dimana komputer
masih terdiri dari tube vakum dan silinder magnetic yang menyebabkan ukuran
komputer pada masa itu sangat besar.
2. Generasi Kedua, tube vakum yang
sebelumnya digunakan digantikan oleh transistor.
3. Generasi Ketiga, ukuran komputer
berubah (dari ukuran besar hingga ukuran kecil) yang disebabkan karena
komponen-komponen penyusun dipadatkan dalam satu chip atau yang biasa juga
disebut IC (Integrated Circiut).
4. Generasi Keempat, komputer yang
awalnya hanya digunakan pada perusahaan besar mulai disebar luaskan
penggunaannya pada masyarakat luas.
5. Generasi Kelima, komputer pada
generasi ini sangat sulit didefinisikan sebab masih sangat muda.
3.1.2 Element Dasar Komputer
Secara prinsipnya, komputer hanyalah
merupakan sebuah alat; Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya
perangkat lunak atau program (software), perangkat keras (hardware), dan
penggunanya (Brainware) itu semua akan menjadi satu kesatuan supaya sebuah
komputer dapat digunakan.
Didalam
suatu unit komputer terdapat beberapa elemen dasar komputer yaitu: CPU/Casing(central procasing unit), Monitor(layer), Keyboard, Mouse, Disket dsb. Atau dapat di kelompokan
menjadi Input Device, Proses Device,
Outpu Devicet, untuk lebih jelas nya sebagai berikut :
1) Input Device
Input
Device, adalah perangkat-perangkat keras komputer yang berfungsi untuk
memasukan data ke dalam memori computer, seperti keyboard, mouse, joystick dan
lain-lain.
2) Proses Atau Prosesor
Prosesor,
adalah perangkat utama computer yang mengelola seluruh aktifitas computer itu
sendiri.
3) Output Device
Output
Device, adalah perangkat komputer yang berguna untuk menghasillkan keluaran,
apakah itu ke kertas (hardcopy), ke layar monitor (softcopy) atau keluaran
berupa suara. Contohnya printer, speaker, plotter. monitor dan lai-lain.
Adapun untuk
laporan yang saya buat ini termasuk kedalam Outpu
Device, karena Printer merupakan alat untuk menghasilkan pencetakan tex
atau gambar kedalam sebuah kertas. pada
3.1.3 Aspek Hukum Teknologi Digital Dan Dokumentasi Pertanahan
Pemanfaatan teknologi informasi
dalam suatu sistem elektronik adalah penggunaan sistem komputer secara luas
yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, serta data
elektronik. Sistem ini adalah suatu sistem yang terpadu antara manusia dan
mesin yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, prosedur standar, sumber
daya manusia, dan substansi informasi yang mencakup fungsi input, proses,
output, penyimpanan dan komunikasi.
Pengelolaan data pertanahan dengan
menggunakan teknologi informasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan
hal ini berkaitan dengan karakteristik data pertanahan itu sendiri yang
bersifat multidimensi yang terkait dengan masalah ekonomi, politik, pertahanan
dan keamaman dan sosial budaya. Pengelolaan data pertanahan itu sendiri harus
terintegrasi suatu Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional
(SIMTANAS) yang mengalirkan informasi antar seluruh unit organisasi baik di
tingkat Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan Kantor Pertanahan. Disamping sifat
data pertanahan tersebut, juga pengelolaan pertanahan secara elektronik ini
untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin meningkat untuk mewujudkan good
governance yang akhirnya akan berkaitan keterbukaan informasi untuk masyarakat
dan pertukaran informasi antar instansi pemerintah.
Pertanyaan yang sering timbul di
lingkungan Badan Pertanahan Nasional berkaitan pemanfaatan data elektonik
adalah permasalahan hukum yang terkait dalam hal pembuktian, informasi apa saja
yang boleh diakses oleh masyarakat serta bagaimana menjamin keamanan data
elektronik.
Dengan telah disyahkannya
Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
banyak memberikan jawaban terhadap kebimbangan banyak kalangan di BPN mengenai
pengelolaan data pertanahan secara digital dan juga memberikan arah jelas bagi
Badan Pertanahan Nasional dalam pemanfaatan, penggunaan dan pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan publik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional untuk mewujudkan
kesejahteraan bangsa.
Teknologi
Informasi Dan Komunikasi: Perkembangan, Tantangan Dan Cercah-Cercah Harapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang sangat
pesat. Meskipun secara personal hal ini sangat menyenangkan, tetapi bagi sebuah
organisasi yang mengimplementasikan TIK, kepesatan ini juga menambah beberapa
tingkat kompleksitas dalam manajemennya. Pilihan untuk terus mengikuti
kepesatan perkembangan, adalah pilihan yang mengandung banyak konsekuensi.
Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, kemampuan perangkat keras
beradaptasi dengan perkembangan, kemampuan perangkat lunak untuk saling
berkomunikasi, kemampuan penyediaan dana, atau kesiapan kultur kerja
organisasi, hanyalah sedikit dari banyak konsekuensi yang segera muncul ketika
pilihan itu didiskusikan. Akan tetapi pilihan harus segera dijatuhkan dan
dijalani, mengingat struktur TIK yang tradisional sudah dipastikan tidak akan
mampu mengikuti kontinuitas perkembangan TIK, yang harus segera diketahui,
dikuasai dan dikelola untuk kepentingan organisasi.
“pada beberapa dekade terakhir, dunia berubah sedemikian
cepatnya sehingga kehidupan manajerial yang statis tak bisa lagi dibayangkan
untuk dilakukan. Kemampuan untuk beradaptasi dan berubah secara
berkesinambungan menjadi sangat penting”.
(Manzoni dan Angehrn, 1998)
(Manzoni dan Angehrn, 1998)
Pada unit-unit kerja pengelola TIK di sebuah organisasi,
tantangan itu tidak berdiri sendiri. Ia berdiri sejajar dengan tantangan lain,
yaitu bagaimana TIK organisasi tersebut dapat berperan dalam proses pencapaian
cita-cita organisasi.
Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI), dalam konteks ini juga adalah
organisasi yang tengah berjuang mengatasi tantangan-tantangan pelaksanaan
eGovernment itu. Pergulatan dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia,
sudah mulai terlihat titik terangnya berkat pengaplikasian teknologi berbasis
internet. Penyediaan sumberdaya manusia TIK yang di masa lalu harus berbanding
lurus dengan jumlah Kantor Pertanahan yang sudah dijalankan dengan eManagement,
di masa sekarang dapat diminimalkan. Hal ini bisa dilakukan dengan mendesain
ulang aplikasi-aplikasi pelayanan yang tersebar di ratusan Kantor Pertanahan
secara teknis menyulitkan dan mengerahkan banyak energi – dengan platform
desktop menjadi aplikasi berbasis web. Dengan aplikasi berbasis web,
pemeliharaan dan monitoring memerlukan waktu dan sumber daya manusia yang
relative jauh lebih sedikit daripada aplikasi yang saat ini sedang dilaksanakan
di Kantor Pertanahan. Dengan demikian tenaga dan sumber daya dapat di curahkan
dan berkonsentrasi untuk pengembangan dan peningkatan aplikasi pelayanan
pertanahan yang lain, peningkatan kualitas koneksi jaringan data, update dan
penambahan basis data pertanahan dan sebagainya.
Tidak berhenti dengan mengatasi masalah kuantitas saja,
Pusdatin juga sudah mengurai masalah kualitas sumberdaya manusianya dengan
secara periodik melakukan transfer teknologi ke seluruh Kantor Pertanahan yang
sudah dijalankan dengan eManagement, sekaligus juga sebagai ajang pertukaran
pengalaman dalam mengimplementasikan eManagement di Kantornya.
Di
sisi lain, BPN RI juga menyiasati kemampuan adaptif perangkat keras dengan
mengoptimalkan sebaik mungkin penggunaan hardware dalam periode tertentu,
sehingga perangkat keras yang sudah tertinggal teknologinya tetap bisa
digunakan. Khusus untuk perangkat lunak, BPN RI sudah mempersiapkan sebuah
cetak biru TIK yang memungkinkan tersimpannya data teknis pelayanan secara
terdistribusi di media penyimpan masing-masing Kantor Pertanahan menjadi data
yang tersentral dan tersimpan secara on-line di Pusat Data Pertanahan di BPN
RI.
Berbagai keuntungan diperoleh dengan perubahan system
penyimpanan ini antara lain back up otomatis dan up to date, konsolidasi data
dalam rangka mewujudkan SIMTANAS dalam konteks nasional secara nyata dan real
time, mengurangi terhambatknya pelayanan pertanahan akibat adanya kecelakaan
yang berakibat hangusnya data pertanahan di Kantor Pertanahan.
Pergulatan
yang tak kalah seru adalah pergulatan untuk membangun kultur kerja. Selain
menarik karena tidak melulu bersifat teknis, BPN RI juga melihat pembangunan
kultur kerja ini sebagai hal yang sangat strategis karena tidak saja akan menambah
IT resources untuk kepentinganeManagement yang akan memperluas jejaring kerja
elektronik, tapi juga sebagai investasi untuk membangun kultur kerja yang
efektif, efisien dan transparan di lingkungan BPN RI.
“Teknologi baru harus diserap, dikuasai dan dikontrol. Hal
ini akan memberikan kemampuan untuk mengaplikasikan ide-ide baru dan
mengimplementasikannya.”
Meski “pergulatan” belum juga usai, tetapi simultan menuju
ke arah yang sama, sudah tercapai prestasi-prestasi menggembirakan.
Prestasi-prestasi yang diraih di sepanjang tahun 2009 saja antara lain adalah
pemanfaatan TIK pada Kantor Bergerak “LARASITA”, yang sampai akhir tahun 2009
sudah mampu melayani 274 masyarakat di Kabupaten/Kota yang Kantor Pertanahannya
sudah mengimplementasikan eManagement, publikasi buku “GRAND DESIGN ICT BPN RI”
ke semua unit kerja vertikal, Soft Launching aplikasi berbasis web “PETA
ONLINE”, “PENGADUAN ONLINE”, “SISTEM MANAJEMEN BLANGKO AKTE DAN BLANGKO
SERTIPIKAT”, “WEB SITE DAERAH”, dan sebagainya.
Sebagai bonus yang menyenangkan, telah diterima pengakuan
dari lembaga-lembaga lain yang melihat konsistensi BPN RI dalam mengembangkan
diri mengikuti perkembangan trend positif eManajemen global. Oktober 2008,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi Piagam Pelopor Inovasi Citra
Pelayanan Prima tahun 2008 kepada 11 pimpinan instansi pemerintah. Salah satu
yang mendapat penghargaan itu adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional, Joyo
Winoto. Badan Pertanahan Nasional dinilai telah melakukan perubahan dan
terobosan pelayanan kepada masyarakat. Untuk tingkat institusi, Kantor
Pertanahan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kantor Pertanahan Kota
Malang, Jawa Timur mendapat Piala Citra Layanan Prima Tahun 2008 yang
diserahkan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kantor Pertanahan
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mendapat Piala Citra Pelayanan Prima
Tahun 2008 yang diserahkan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang mendapat penghargaan
Graha Wira Madya Sepala Griya Makarya atau Pelayanan Terbaik Pengembangan
Perumahan RSS/RSH dari Menteri Perumahan Rakyat. Kembali, Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara memberi penghargaan Citra Pelayanan Prima
Management Mutu ISO 9001:2000 kepada Kantor Pertanahan Kota Malang. Semangat
untuk meraih sertifikat ISO 9001:2000 sudah dimulai sejak awal tahun 2007. Yang
paling menentukan dalam ISO adalah petunjuk pelaksanaan menjalankan Standar
Prosedur Operasional Pengaturan dan Pelayanan. Persiapan dilakukan sampai Juni
2007 dan implementasi ISO 9001: 2000 untuk dua jenis pelayanan yaitu pelayanan
pendaftaran untuk pertama kali penetapan hak dan pengakuan hak atau konversi.
Penghargaan yang sama juga didapat Kantor Pertanahan
Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kota Cilegon mendapat penghargaan
dari Ombudsman Efektivitas Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Pertanahan. Daerah
lain yang juga mendapatkan penghargaan adalah Kabupaten Padang Panjang,
Sumatera Barat, pada kategori Kantor Pelayanan Terbersih.
3.3 Laporan kegiatan prakerin
3.3.1
Mengenal
dan Mengetahui Bagian-bagian pada Printer Epson T13x
1.
Printer Epson T13x
Gambar 3.4
Printer Epson T13x
2.
Bagian-bagian pada printer
Bagian-bagian pada printer T13x antara lain :
1) Mekanik Roller, fungsi nya sebagai
penarik kertas
Gambar 3.5 mekanik roller printer Epson T13x
2)
Tank
Cartridge, fungsi nya sebagai tempat untuk menyimpan tinta.
Gambar 3.6 tank cartridge printer Epson T13x
3) Dudukan Tank Cartridge, fungsinya sebagai tempat menyimpan
thank cartridge.
Gambar 3.7 dudukan Cartridge printer Epson T13x
4) Head, fungsi untuk mengeluarkan
tinta sesuai tex atau gambar yang akan kita cetak.
Gambar 3.8 Head printer Epson T13x
5) Sensor, fungsinya untuk menggerakan dan mendeteksi motor,
kertas dan cartridge.
Gambar 3.9 Head printer Epson T13x
3.
Permasalahan-permasalahan printer
Dan pada
umumnya gejala-gejala atau kerusakan yang sering muncul pada printer T13 ini
antara lain :
1) Reset Blinking
2) Replace Cartridge
3) Paper jump
4) Head mampet
5) Mekanik roller patah
Sedangkan
yang akan saya coba jelaskan pada laporan ini yaitu hanya Reset Blinking dan Replace Cartridge karena kedua
permasalahan tersebut yang sering saya temukan selama saya Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) di RIDACOM Center.
3.3.2 Mengenali Permasalahan pada
Printer Epson T13x
Sebelum kita
melakukan perbaikan pada printer epson T13x kita harus mengetahui terlebih
dahulu permasalahannya, untuk mengetahui masalah atau gejala
pada printer kita dapat melihat nya di status
monitor dan pada indicator lampu LED
printer. Ada pun laporan yang saya ambil dari permasalahan printer adalah Reset Blinking dan Replace Cartridge.
Untuk mengetahui permasalahan printer
yang reset blinking kita dapat
melihatnya pada lampu LED printer yang berwarna orange berkedip-kedip, kita
juga dapat melihatnya pada status
monitor.
Untuk
mengetahui permasalahan atau gejala-gejala kerusakan printer melalui setatus
monitor, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)
Sambungkan
kabel data printer dari komputer ke printer epson T13x jika sudah tersambung
kemudian : Klik Start >> Printers
and Faxes, maka pada monitor akan tampil seperti pada gambar di bawah dan
akan ada status printer yang Ready.
Gambar 3.10 status printer yang aktif (Ready)
Kemudian
klik kanan pada Epson T13 (Ready)
>> Printing Preferences (Tampilannya dapat di lihat pada Gambar 3.1
status printer yang aktif (Ready)
2)
Maka akan tampil di monitor
seperti gambar berikut dan klik pada Maintenance >> EPSON Status Monitor 3:
Gambar 3.10 Maintenance
3)
Maka akan muncul tampilan-tampilan
sebagai berikut :
Gambar 3.11 Status printer T13x pada monitor
Gambar
3.4 Status printer T13x pada monitor di bawah, menunjukan printer dalam keadaan
tidak normal dan jika statusnya ink catridges cannot be recognized atau
terdapat tanda (x) maka printer harus di Replace
Cartridge.
Gambar 3.12 Status printer T13x pada monitor
Gambar 3.5 Status
printer T13x pada monitor di bawah, menunjukan printer dalam keadaan tidak normal dan jika statusnya Service Required, maka printer harus di Reset
Blinking menggunakan software Adjustmen Program.
Gambar 3.13 Status printer T13x pada monitor
Setelah
mengetahui kerusakan printer secara pasti di status monitor langkah selanjutnya
melakukan perbaikan.
3.3.2
Service Printer Epson T13x
Untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan di atas langkah-langkah perbaikan nya
sebagai berikut :
3.3.2.1
Reset Blinking Epson T13x
Untuk mereset printer T13x membutuhkan software yaitu Adjusment Program.exe seperti pada Gambar 3.11, karena kita membutuhkan sebuah software untuk mereset printer
Epson T13x, skarang saya akan mencoba menjelaskan langkah-langkah meresetnya.
Untuk langkah-langkah meresetnya sebagai berikut :
Gambar
3.14 Software Adjustmen
Program.exe
1)
Double
click Adjustmen Program.exe, maka akan tampil seperti pada Gambar 3.12, kemudian klik Accept.
Gambar 3.15 tampilan awal Adjustment
Program
2)
Tampilan selanjutnya
seperti Gambar 3.13, kemudian klik select
untuk memilih type printer yang akan di reset.
Gambar 3.16 pemilihan ketersambungan printer pada Adjustment Program
3)
Kemudian isi
kolom-kolom di Gambar 3.14. Untuk Model name di isi dengan type Printer yang akan di
reset, Destination : EPS, dan Port :
USB yang tersambung. Setelah terisi
klik OK.
Gambar 3.17 pilih type printer pada Adjustment Program
4)
Kemudian pilih weste ink pad counter untuk mereset dan
click OK.
Gambar 3.18 reseter printer pada Adjustment Program ver 1.0.0
5)
Kemudian centang semua
kotak seperti pada gambar 3.16, dan click initialization,
tunggu hingga proses selesai.
Gambar 3.19 finishing pada Adjustment Program
6)
Gambar 3.17 menandakan
proses telah selesai, kemudian klik OK.
Gambar 3.20 information telah
selesai mereset dengan Adjustment Program
7)
Kemudian matikan
printer yang telah di reset, Clik OK.
Gambar 3.21 perintah mematikan printer
8)
Klik OK, nyalakan kembali printernya dan
printer telah siap digunakan.
Gambar 3.22 perintah menyalakan printer
Proses
resetter printer Epson T13x telah selesai hasilnya dapat terlihat pada lampu
led printer berwarna hijau standby , lampu tersebut menandakan printer dalam keadaan normal atau
sudah dapat digunakan.
Gambar 3.23 lampu led printer Epson T13x dalam keadaan standby
3.3.2.2
Replace Cartridge Epson T13x
Cara untuk
mereplace cartridge tidak lah sulit, saya akan mencoba memberikan
penjelasannya, untuk lebih jelasnya bisa di coba langkah-langkah berikut ini :
1)
Jika
kita menemukan permasalahan perinter seperti pada gambar 3.6 atau dalam status
monitor “ink cartridge cannot be
recognized” kita harus mereplacenya
untuk memperbaikinya : Tekan tombol Resume
satu kali seperti pada gambar 3.7.
Gambar 3.24 Lampu led orange
menyala trus (Replace Cartridge)
Gambar 3.7 tombol resume.
2)
Setelah
kita menekan tombol resume thank cartridge akan bergerak dan akan berhenti di
posisi warna tinta yang akan di replace, lebih jelasnya dapat di lihat pada
gambar 3.8, jika thank cartidge sudah diam tekan dan tahan tombol chip thank cartridge selama 5 detik.
Gambar 3.25 tombol chip thank cartridge Epson
3)
Kemudian
tekan kembali tombol resume kurang
lebih 4 kali sampai thank cartridge bergerak ke seblah kiri.
Gambar 3.26 Tombol resume
4)
Tunggu
hingga lampu led menjadi hijau, lampu hijau menandakan printer sudah bisa di
gunakan atau dalam keadaan normal, seperti pada gambar Gambar 3.10.
\
Gambar 3.27 lampu led printer
Itulah langkah-langkah untuk mereplace cartridge printer epson T13x,
printer sudah dapat digunakan kembali.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Setelah
pelaksanaan proses serta interaksi dengan proyek produksi kegiatan Prakerin,
maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:
1) Kegiatan
Prakerin merupakan kegiatan yang positif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi siswa.
2) Kegiatan
Prakerin memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa SMK untuk
menunjukkan kemampuannya pada dunia industri atau perusahaan yang membutuhkan
tenaga kerja yang kompeten di bidang teknologi informasi
3) Kegiatan
Prakerin merupakan media promosi kemampuan siswa SMK sebagai tenaga kerja yang
matang dalam menyongsong dunia kerja.
Adapun
kesimpulan materi isi laporan ini, yaitu : gejala yang sering muncul pada
printer Epson T13x selama saya prakerin di RIDACOM adalah Replace Cartridge dan Reset
Blinking.
Reset
Blinking yaitu permasalahan atau keadaan printer dimana masa pengeprinannya
sudah full untuk printer Epson T13x masa pengeprinannya kurang lebih 2000 x
pengeprinan. Maka dari itu printer tersebut harus di reset supaya settingan
printer tersebut kembali ke settingan awal (normal) atau masa pengeprinan nya
kembali dari 0 kembali. Untuk meresetnya kita dapat mengguanakan software Adjusment Program.ex. cirri-ciri Reset Blinking lampu led orange
berkedip-kedip jika dilihat pada status monitor status nya “Service Required”.
Sedangkan Replace Cartridge yaitu pengenalan tinta yang baru terdetek oleh
system, adapun ciri-ciri permasalahan tersebut adalah lapu led pada printer
menyala terus dan jika di lihat pada status monitor digambar tabungnya ada
tanda (x) atau untuk statusnya “ink
cartridges cannot be recognized”.
4.2 Saran
Setelah melaksanakan proses pembuatan Laporan Prakerin,
maka penyusun mempunyai beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pihak
sekolah dan instansi selaku pihak yang terkait langsung dengan pelaksanan
kegiatan Prakerin, antara lain sebagai berikut:
1) Kegiatan
melaksanakan Prakerin ini merupakan kegiatan yang positif bagi semua pihak baik
untuk mengembangkan kemampuan individu maupun
1) sebagai
sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan sekolah dalam menyiapkan siswanya
untuk diterjunkan ke dunia kerja, sehingga perlu ditingkatkan baik dari segi
struktual maupun operasional.
2) Sekolah
hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak diaplikasikan di dunia industri
sehingga pada saat siswa melaksanakan kegiatan prakerin, siswa tidak banyak
menghadapi kendala yang berhubungan dengan materi akademis, yang pada kenyatan
siswa masih dibingungkan dengan masalah yang dihadapi di dunia usaha.
Sekolah
hendaknya merencanakan program tidak lanjut dari kegiatan prakerin sebagai
media promosi kemampuan dan kompetensi siswa.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Printer Epson
T13x yang telah di infus.
Printer Epson
T13x sedang direplace cartridge.
BAB
IV
PENUTUP
UNTUK LEBIH JELAS DAN LENGKAP BISA LANGSUNG DOWNLOAD DI BAWAH INI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar