SELAMAT DATANG DI BLOG SMK PARIWISATA CITAYAM "BAGI YANG MAU POSTING MATAPELAJARAN, SISWA MAUPUN GURU BISA HUB MELALUI EMAIL CUCURUT57@GMAIL.COM" Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu"Ki Hadjar Dewantara"

Kamis, 23 Juni 2016

contoh laporan prakerin

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PRAKERIN
KABUPATEN BOGOR

 Disusun Guna Menyelesaikan Tugas Praktek Kerja Industri
Tahun Ajaran 2014/2015




Disusun Oleh :
Nama Siswa :
NIS                :

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
SMK PARIWISATA CITAYAM
2014

PERSETUJUAN INSTANSI
Laporan Praktek kerja Industri ini telah di setujui dan disahkan oleh

Pimpinan / Direktur,


……………………..
Mengetahui,
Pembimbing Industri,


……………………
Pimpinan           :  
dengan alamat   :
Telp.                  :
Pada hari           :
Tanggal             :






PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Praktek  kerja Industri ini telah di setujui dan disahkan oleh pembimbing sebagai salah  satu  syarat  mengikuti semester  lanjut  serta UAN / UAS tahap akhir tahun ajaran 2014/ 2015.

Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan pada SMK PARIWASATA CITAYAM,
Desa Pabuaran, Kab. Bogor

Pada hari    :
Tanggal      :
   
Mengetahui,


Ketua Program Studi,


……………………..

Pembimbing,


……………………..




EVALUASI DAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI JODY CAHAYA KOMPUTER
KABUPATEN BOGOR

Disusun Guna Menyelesaikan Tugas Praktek Kerja Industri
Tahun Ajaran 2014 /2015
Disusun Oleh :
Nama Siswa              :
NIS                            :
Menyetujui
Pembimbing,

Nama Pembimbing
Bogor, ………………… 2015
Peserta Prakerin,

Nama Siswa
                                                        Mengetahui,

Kepala Sekolah,


Nama Kepala Sekolah
Ketua Panitia Prakerin,


Ketua Panitia Prakerin
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah di gadaikan tidak pernah bisa di tebus kembali.”

Ada banyak pihak yang berperan dalam kelancaran dan kesuksesan penyusunan kegiatan  laporan  ini. Oleh karena itu, laporan ini  saya persembahkan kepada pihak- pihak yang telah membantu saya sehingga bisa terselesaikan laporan kerja praktik ini.
Laporan  PRAKERIN  ini saya persembahkan  kepada : Kedua orang tua saya yang selalu setia mendorong dan memotivasi selama menyusun laporan Peraktek Lerja Industri (PRAKERIN), teman-teman dan sahabat serta seluruh staff (lokasi siswa prakerin)yang telah menganggap saya bagian dari mereka dan selalu memberikan  nasihat-nasihat sehingga saya dapat bekerja dengan baik, nyaman, dan penuh  tanggung  jawab, dan seluruh guru SMK PARIWISATA CITAYAM yang senantiasa memberikan  bimbingan, arahan, dan ilmu pengetahuan semoga menjadi bekal yang bermanfaat bagi kita semua. Amin…







KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja Industri di Dinas Pertanahan Kab. Sukabumi.
Dengan ini saya berterima kasih kepada Kepala Dinas yang selama kurang lebih dua bulan ini telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN).
Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing dari pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Orang tua yang selalu setia mendorong dan memotivasi selama menyusun Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
2.      Bapak …………., selaku Kepala sekolah SMK PARIWISATA.
3.      Bapak …………., selaku Ketua Panitia PRAKERIN.
4.      Bapak ……………., selaku pimpinan di (LOKASI PRAKERIN) Kab. Bogor yang telah memberi kesempatan selama tiga bulan dan telah memberikan fasilitas guna melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
5.      Bapak/Ibu …………….., selaku pembimbing di sekolah saya yang telah memberikan pengarahan.
6.      Bapak/Ibu ……………., selaku pembimbing di Dinas Pertanahan Kab. Sukabumi yang telah bersedia membimbing kami untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama dua bulan dan membantu kami dalam melaksanakan kegiatan di Dinas Pertanahan Kab. Sukabumi.
7.      Teman-teman yang setia membantu dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
Akhir dari kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Saya juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.



Bogor,     Maret 2015
Penyusun


Nama Siswa
       

  

                                                                
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN INSTANSI .......................................................................  i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................................  ii
EVALUASI DAN PENGESAHAN ............................................................  iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................  iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................  vi
DAFTAR ISI .................................................................................................  viii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................  1
1.1  Latar belakang ....................................................................................  1
1.2  Maksud dan tujuan PRAKERIN .......................................................  2
1.3  Manfaat Kegiatan ...............................................................................  3
1.4  Waktu dan tempat pelaksanaan ..........................................................  3
1.5  Sistematika penulisan .........................................................................  4
1.6  Ruang lingkup ....................................................................................  5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................  7
2.1 Sejarah Perusahaan .............................................................................  7
2.2 Struktur Organisasi .............................................................................  8
2.3 Visi dan Misi ......................................................................................  8
BAB III KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRI  ........................................  10
3.1 Dasar teori ..........................................................................................  10
3.1.1 Sejarah Perkembangan Komputer .............................................  10
3.1.2 Elemen Dasar Komputer ...........................................................  11
3.1.3. Sejarah dan Jenis-jenis Printer ..................................................  12
3.1.4 Mengenali Type-type Printer .....................................................  16
3.2 Cara kerja PRAKERIN di instansi terkait .........................................  17
3.3 Laporan kegiatan PRAKERIN ..........................................................  18
3.3.1 Mengenal permasalahan pada printer T13x ...............................  18
3.3.2 Service printer ............................................................................  18
3.3.2.1 Reset Blinking Epson T13x ..............................................  21
3.3.2.2 Replace Cartridge Epson T13x .........................................  25
BAB IV PENUTUP ......................................................................................  28
4.1 Kesimpulan .........................................................................................  28
4.2 Saran ...................................................................................................  29
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................  A-1
Lampiran Gambar ............................................................................................  A-1
Lampiran Kegiatan Prakerin ............................................................................  A-2










BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perlu disadari bahwa sampai sekarang lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha / industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan rata – rata tiga bulan. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak usaha/industri. Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktek. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek idealnya 70 % hanya dapat dilaksanakan 30 % saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktek, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan – angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya. SMK yang peralatan praktek cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri /usaha. Sekarang peralaatan di dunia usaha / industri sudah serba otomatis,  sedangkan peralatan yang ada di SMK – SMK masih manual.
Sehingga pelaksanaan praktek hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan di dunia industri/usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal. Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitiaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata – mata diukur oleh pengguasaan unsur pengetahuan dan teknik  bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik kerja dapat dipelajari disekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi. Untuk kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian professional seseoarang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Mata diklat praktek kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya.      
1.2  Maksud dan Tujuan Pelaksanaan
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakanya praktek kerja industri (PRAKERIN) Adalah:
1)      Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep-konsep yang didapat selama pendidikan sehingga terbiasa dengan lapangan kerja.
2)      Mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapatkan di sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.
3)      Memperkokoh kerja sama antara sekolah dengan dunia kerja.
1.3  Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) manfaatnya adalah sebagai berikut :
1)      Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2)      Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan handal.
3)      Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) GANESA.
4)      Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
1.4  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun penempatan ataupun lokasi praktek kerja industri atau prakerin yang terdapat di berbagai perusahaan / instansi di kawasan Bogor dan salah satunya (lokasi siswa prakerin)  Kab. Bogor yang beralamatkan di Jln. ………………., Bogor, Telp.(021) ………...
Waktu pelaksanaan praktek kerja industri atau prakerin untuk SMK Pariwisata citayam adalah Tiga bulan yaitu mulai terhitung dari tanggal …. Januari 2015 sampai dengan penarikan kembali ke sekolah pada tanggal .... Maret 2015.  

1.5  Sistematika Penulisan
1.5.1        BAB I. PENDAHULUAN
Dalam Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan praktek kerja industri, waktu dan tempat pelaksanaan PRAKERIN dan sistematika penulisan.
1.5.2        BAB II. GAMBARAN UMUM
Dalam Bab ini dijelaskan tentang sejarah institusi, struktur organisasi serta visi dan misi.
1.5.3        BAB III. LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK
Dalam Bab ini berisi laporan PRAKERIN terkait dengan kegiatan yang dilakukan.
1.5.4        BAB IV. PENUTUP
Bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.











1.6  Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup praktik kerja industri yang telah saya lakukan selama kurang lebih Dua bulan adalah sebagai berikut :
1.      Service Printer :
1)      …………
2)      …………
2.      Dibagian teknisi Komputer, kegiatan yang di lakukan :
1)      …………
2)      …………
3)      …………
3.      Dibagian Customer Service, kegiatan yang dilakukan :
1)      ………………………….
2)      ………………………….
3)      ………………………….









BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1.2  Stuktur Organisasi
 








                                    




                                                                                                            

                                      Gambar 2.1 Struktur Organisasi                                    
1.3  Visi dan Misi
Visi dan misinya antara lain adalah sebagai berikut:
a.      Visi
1)      ……………………..
2)      ……………………..
b.      Misi
1)      ……………………...
2)      ……………………...
3)      ……………………...











BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3.1 Dasar Teori
3.1.1 Sejarah Perkembangan Komputer
Komputer berasal dari bahasa Inggris to compute yang berarti menghitung. Dapat dikatakan bahwa komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data, sesuai dengan instruksi yang diberikan. Dewasa ini, komputer digunakan tidak hanya untuk mengolah data yang berhubungan dengan aritmatika tapi juga digunakan untuk kepentingan yang sama sekali tidak berhubungan dengan perhitungan. Secara luas komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat mengolah data mentah sehingga dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.
Dengan terjadinya perang dunia kedua, maka negara-negara yang ikut terlibat di dalamnya senantiasa mengembangkan komputer untuk mendapatkan potensi strategis. Adalah seorang insinyur Havard yang bekerja di IBM berhasil membuat sebuah kalkulator elektronik dengan ukuran setengah lapangan bola. Kalkulator ini hanya dapat mengeksekusi perintah-perintah dasar matematika dan kecepatannya lambat karena dalam sekali bekerja membutuhkan waktu hingga 3 – 5 detik. Perkembangan komputer lain adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.
Dari generasi ke generasi komputer terus mengalami perkembangan baik itu dari segi ukuran, kecepatan, kapasitas dan tentunya kwalitas. Sampai saat ini, kompter telah mengalami lima tahapan perkembangan genarasi, yaitu :
1.      Generasi Pertama, dimana komputer masih terdiri dari tube vakum dan silinder magnetic yang menyebabkan ukuran komputer pada masa itu sangat besar.
2.      Generasi Kedua, tube vakum yang sebelumnya digunakan digantikan oleh transistor.
3.      Generasi Ketiga, ukuran komputer berubah (dari ukuran besar hingga ukuran kecil) yang disebabkan karena komponen-komponen penyusun dipadatkan dalam satu chip atau yang biasa juga disebut IC (Integrated Circiut).
4.      Generasi Keempat, komputer yang awalnya hanya digunakan pada perusahaan besar mulai disebar luaskan penggunaannya pada masyarakat luas.
5.      Generasi Kelima, komputer pada generasi ini sangat sulit didefinisikan sebab masih sangat muda.
3.1.2 Element Dasar Komputer
Secara prinsipnya, komputer hanyalah merupakan sebuah alat; Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya perangkat lunak atau program (software), perangkat keras (hardware), dan penggunanya (Brainware) itu semua akan menjadi satu kesatuan supaya sebuah komputer dapat digunakan.
Didalam suatu unit komputer terdapat beberapa elemen dasar komputer yaitu: CPU/Casing(central procasing unit), Monitor(layer), Keyboard, Mouse, Disket dsb. Atau dapat di kelompokan menjadi Input Device, Proses Device, Outpu Devicet, untuk lebih jelas nya sebagai berikut :
1)      Input Device
Input Device, adalah perangkat-perangkat keras komputer yang berfungsi untuk memasukan data ke dalam memori computer, seperti keyboard, mouse, joystick dan lain-lain.
2)      Proses Atau Prosesor
Prosesor, adalah perangkat utama computer yang mengelola seluruh aktifitas computer itu sendiri.
3)      Output Device
Output Device, adalah perangkat komputer yang berguna untuk menghasillkan keluaran, apakah itu ke kertas (hardcopy), ke layar monitor (softcopy) atau keluaran berupa suara. Contohnya printer, speaker, plotter. monitor dan lai-lain.
Adapun untuk laporan yang saya buat ini termasuk kedalam Outpu Device, karena Printer merupakan alat untuk menghasilkan pencetakan tex atau gambar kedalam sebuah kertas. pada

3.1.3 Aspek Hukum Teknologi Digital Dan Dokumentasi Pertanahan

Pemanfaatan teknologi informasi dalam suatu sistem elektronik adalah penggunaan sistem komputer secara luas yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, serta data elektronik. Sistem ini adalah suatu sistem yang terpadu antara manusia dan mesin yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, prosedur standar, sumber daya manusia, dan substansi informasi yang mencakup fungsi input, proses, output, penyimpanan dan komunikasi.
Pengelolaan data pertanahan dengan menggunakan teknologi informasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan hal ini berkaitan dengan karakteristik data pertanahan itu sendiri yang bersifat multidimensi yang terkait dengan masalah ekonomi, politik, pertahanan dan keamaman dan sosial budaya. Pengelolaan data pertanahan itu sendiri harus terintegrasi suatu Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS) yang mengalirkan informasi antar seluruh unit organisasi baik di tingkat Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan Kantor Pertanahan. Disamping sifat data pertanahan tersebut, juga pengelolaan pertanahan secara elektronik ini untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin meningkat untuk mewujudkan good governance yang akhirnya akan berkaitan keterbukaan informasi untuk masyarakat dan pertukaran informasi antar instansi pemerintah.
Pertanyaan yang sering timbul di lingkungan Badan Pertanahan Nasional berkaitan pemanfaatan data elektonik adalah permasalahan hukum yang terkait dalam hal pembuktian, informasi apa saja yang boleh diakses oleh masyarakat serta bagaimana menjamin keamanan data elektronik.
Dengan telah disyahkannya Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik banyak memberikan jawaban terhadap kebimbangan banyak kalangan di BPN mengenai pengelolaan data pertanahan secara digital dan juga memberikan arah jelas bagi Badan Pertanahan Nasional dalam pemanfaatan, penggunaan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa.

Teknologi Informasi Dan Komunikasi: Perkembangan, Tantangan Dan Cercah-Cercah Harapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat. Meskipun secara personal hal ini sangat menyenangkan, tetapi bagi sebuah organisasi yang mengimplementasikan TIK, kepesatan ini juga menambah beberapa tingkat kompleksitas dalam manajemennya. Pilihan untuk terus mengikuti kepesatan perkembangan, adalah pilihan yang mengandung banyak konsekuensi. Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, kemampuan perangkat keras beradaptasi dengan perkembangan, kemampuan perangkat lunak untuk saling berkomunikasi, kemampuan penyediaan dana, atau kesiapan kultur kerja organisasi, hanyalah sedikit dari banyak konsekuensi yang segera muncul ketika pilihan itu didiskusikan. Akan tetapi pilihan harus segera dijatuhkan dan dijalani, mengingat struktur TIK yang tradisional sudah dipastikan tidak akan mampu mengikuti kontinuitas perkembangan TIK, yang harus segera diketahui, dikuasai dan dikelola untuk kepentingan organisasi.
“pada beberapa dekade terakhir, dunia berubah sedemikian cepatnya sehingga kehidupan manajerial yang statis tak bisa lagi dibayangkan untuk dilakukan. Kemampuan untuk beradaptasi dan berubah secara berkesinambungan menjadi sangat penting”.
(Manzoni dan Angehrn, 1998)
Pada unit-unit kerja pengelola TIK di sebuah organisasi, tantangan itu tidak berdiri sendiri. Ia berdiri sejajar dengan tantangan lain, yaitu bagaimana TIK organisasi tersebut dapat berperan dalam proses pencapaian cita-cita organisasi.
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI), dalam konteks ini juga adalah organisasi yang tengah berjuang mengatasi tantangan-tantangan pelaksanaan eGovernment itu. Pergulatan dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, sudah mulai terlihat titik terangnya berkat pengaplikasian teknologi berbasis internet. Penyediaan sumberdaya manusia TIK yang di masa lalu harus berbanding lurus dengan jumlah Kantor Pertanahan yang sudah dijalankan dengan eManagement, di masa sekarang dapat diminimalkan. Hal ini bisa dilakukan dengan mendesain ulang aplikasi-aplikasi pelayanan yang tersebar di ratusan Kantor Pertanahan secara teknis menyulitkan dan mengerahkan banyak energi – dengan platform desktop menjadi aplikasi berbasis web. Dengan aplikasi berbasis web, pemeliharaan dan monitoring memerlukan waktu dan sumber daya manusia yang relative jauh lebih sedikit daripada aplikasi yang saat ini sedang dilaksanakan di Kantor Pertanahan. Dengan demikian tenaga dan sumber daya dapat di curahkan dan berkonsentrasi untuk pengembangan dan peningkatan aplikasi pelayanan pertanahan yang lain, peningkatan kualitas koneksi jaringan data, update dan penambahan basis data pertanahan dan sebagainya.
Tidak berhenti dengan mengatasi masalah kuantitas saja, Pusdatin juga sudah mengurai masalah kualitas sumberdaya manusianya dengan secara periodik melakukan transfer teknologi ke seluruh Kantor Pertanahan yang sudah dijalankan dengan eManagement, sekaligus juga sebagai ajang pertukaran pengalaman dalam mengimplementasikan eManagement di Kantornya.
Di sisi lain, BPN RI juga menyiasati kemampuan adaptif perangkat keras dengan mengoptimalkan sebaik mungkin penggunaan hardware dalam periode tertentu, sehingga perangkat keras yang sudah tertinggal teknologinya tetap bisa digunakan. Khusus untuk perangkat lunak, BPN RI sudah mempersiapkan sebuah cetak biru TIK yang memungkinkan tersimpannya data teknis pelayanan secara terdistribusi di media penyimpan masing-masing Kantor Pertanahan menjadi data yang tersentral dan tersimpan secara on-line di Pusat Data Pertanahan di BPN RI.
Berbagai keuntungan diperoleh dengan perubahan system penyimpanan ini antara lain back up otomatis dan up to date, konsolidasi data dalam rangka mewujudkan SIMTANAS dalam konteks nasional secara nyata dan real time, mengurangi terhambatknya pelayanan pertanahan akibat adanya kecelakaan yang berakibat hangusnya data pertanahan di Kantor Pertanahan.
Pergulatan yang tak kalah seru adalah pergulatan untuk membangun kultur kerja. Selain menarik karena tidak melulu bersifat teknis, BPN RI juga melihat pembangunan kultur kerja ini sebagai hal yang sangat strategis karena tidak saja akan menambah IT resources untuk kepentinganeManagement yang akan memperluas jejaring kerja elektronik, tapi juga sebagai investasi untuk membangun kultur kerja yang efektif, efisien dan transparan di lingkungan BPN RI.
“Teknologi baru harus diserap, dikuasai dan dikontrol. Hal ini akan memberikan kemampuan untuk mengaplikasikan ide-ide baru dan mengimplementasikannya.”
Meski “pergulatan” belum juga usai, tetapi simultan menuju ke arah yang sama, sudah tercapai prestasi-prestasi menggembirakan. Prestasi-prestasi yang diraih di sepanjang tahun 2009 saja antara lain adalah pemanfaatan TIK pada Kantor Bergerak “LARASITA”, yang sampai akhir tahun 2009 sudah mampu melayani 274 masyarakat di Kabupaten/Kota yang Kantor Pertanahannya sudah mengimplementasikan eManagement, publikasi buku “GRAND DESIGN ICT BPN RI” ke semua unit kerja vertikal, Soft Launching aplikasi berbasis web “PETA ONLINE”, “PENGADUAN ONLINE”, “SISTEM MANAJEMEN BLANGKO AKTE DAN BLANGKO SERTIPIKAT”, “WEB SITE DAERAH”, dan sebagainya.   
Sebagai bonus yang menyenangkan, telah diterima pengakuan dari lembaga-lembaga lain yang melihat konsistensi BPN RI dalam mengembangkan diri mengikuti perkembangan trend positif eManajemen global. Oktober 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi Piagam Pelopor Inovasi Citra Pelayanan Prima tahun 2008 kepada 11 pimpinan instansi pemerintah. Salah satu yang mendapat penghargaan itu adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional, Joyo Winoto. Badan Pertanahan Nasional dinilai telah melakukan perubahan dan terobosan pelayanan kepada masyarakat. Untuk tingkat institusi, Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kantor Pertanahan Kota Malang, Jawa Timur mendapat Piala Citra Layanan Prima Tahun 2008 yang diserahkan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kantor Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mendapat Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2008 yang diserahkan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang mendapat penghargaan Graha Wira Madya Sepala Griya Makarya atau Pelayanan Terbaik Pengembangan Perumahan RSS/RSH dari Menteri Perumahan Rakyat. Kembali, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara memberi penghargaan Citra Pelayanan Prima Management Mutu ISO 9001:2000 kepada Kantor Pertanahan Kota Malang. Semangat untuk meraih sertifikat ISO 9001:2000 sudah dimulai sejak awal tahun 2007. Yang paling menentukan dalam ISO adalah petunjuk pelaksanaan menjalankan Standar Prosedur Operasional Pengaturan dan Pelayanan. Persiapan dilakukan sampai Juni 2007 dan implementasi ISO 9001: 2000 untuk dua jenis pelayanan yaitu pelayanan pendaftaran untuk pertama kali penetapan hak dan pengakuan hak atau konversi.
Penghargaan yang sama juga didapat Kantor Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kota Cilegon mendapat penghargaan dari Ombudsman Efektivitas Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Pertanahan. Daerah lain yang juga mendapatkan penghargaan adalah Kabupaten Padang Panjang, Sumatera Barat, pada kategori Kantor Pelayanan Terbersih.

3.3 Laporan kegiatan prakerin
3.3.1 Mengenal dan Mengetahui Bagian-bagian pada Printer Epson T13x
1. Printer Epson T13x
Gambar 3.4 Printer Epson T13x

2. Bagian-bagian pada printer
Bagian-bagian pada printer T13x antara lain :
1)    Mekanik Roller, fungsi nya sebagai penarik kertas
Gambar 3.5 mekanik roller printer Epson T13x

2)    Tank Cartridge, fungsi nya sebagai tempat untuk menyimpan tinta.
Gambar 3.6 tank cartridge printer Epson T13x



3)    Dudukan Tank Cartridge, fungsinya sebagai tempat menyimpan thank cartridge.
Gambar 3.7 dudukan Cartridge printer Epson T13x

4)    Head, fungsi untuk mengeluarkan tinta sesuai tex atau gambar yang akan kita cetak.
Gambar 3.8 Head printer Epson T13x

5)    Sensor, fungsinya untuk menggerakan dan mendeteksi motor, kertas dan cartridge.
Gambar 3.9 Head printer Epson T13x






3. Permasalahan-permasalahan printer
Dan pada umumnya gejala-gejala atau kerusakan yang sering muncul pada printer T13 ini antara lain :
1)      Reset Blinking
2)      Replace Cartridge
3)      Paper jump
4)      Head mampet
5)      Mekanik roller patah
Sedangkan yang akan saya coba jelaskan pada laporan ini yaitu hanya Reset Blinking dan  Replace Cartridge karena kedua permasalahan tersebut yang sering saya temukan selama saya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di RIDACOM Center.
3.3.2 Mengenali Permasalahan pada Printer Epson T13x
Sebelum kita melakukan perbaikan pada printer epson T13x kita harus mengetahui terlebih dahulu permasalahannya, untuk mengetahui masalah atau gejala pada printer kita dapat melihat nya di status monitor dan pada indicator lampu LED printer. Ada pun laporan yang saya ambil dari permasalahan printer adalah Reset Blinking dan Replace Cartridge.
Untuk mengetahui permasalahan printer yang reset blinking kita dapat melihatnya pada lampu LED printer yang berwarna orange berkedip-kedip, kita juga dapat melihatnya pada status monitor.
Untuk mengetahui permasalahan atau gejala-gejala kerusakan printer melalui setatus monitor, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)      Sambungkan kabel data printer dari komputer ke printer epson T13x jika sudah tersambung kemudian : Klik Start >> Printers and Faxes, maka pada monitor akan tampil seperti pada gambar di bawah dan akan ada status printer yang Ready.
Gambar 3.10 status printer yang aktif (Ready)


Kemudian klik kanan pada Epson T13 (Ready) >> Printing Preferences (Tampilannya dapat di lihat pada Gambar 3.1 status printer yang aktif (Ready)
2)       Maka akan tampil di monitor seperti gambar berikut dan klik pada Maintenance >> EPSON Status Monitor 3:
Gambar 3.10 Maintenance





3)      Maka akan muncul tampilan-tampilan sebagai berikut :
Rounded Rectangle: Gambar 3.3 Status printer T13x pada monitor di samping, menunjukan printer dalam keadaan normal atau dalam keadaan baik dan bisa digunakan.
Stasus Ready
Gambar 3.11 Status printer T13x pada monitor

Gambar 3.4 Status printer T13x pada monitor di bawah, menunjukan printer dalam keadaan tidak normal dan jika statusnya ink catridges cannot be recognized atau terdapat tanda (x) maka printer harus di Replace Cartridge.
Gambar 3.12 Status printer T13x pada monitor

Gambar 3.5 Status printer T13x pada monitor di bawah, menunjukan printer dalam keadaan tidak normal dan jika statusnya Service Required, maka printer harus di Reset Blinking menggunakan software Adjustmen Program.
Gambar 3.13 Status printer T13x pada monitor

Setelah mengetahui kerusakan printer secara pasti di status monitor langkah selanjutnya melakukan perbaikan.
3.3.2 Service Printer Epson T13x
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas langkah-langkah perbaikan nya sebagai berikut :
3.3.2.1 Reset Blinking Epson T13x
Untuk mereset printer T13x membutuhkan software yaitu Adjusment Program.exe seperti pada Gambar 3.11, karena kita membutuhkan sebuah software untuk mereset printer Epson T13x, skarang saya akan mencoba menjelaskan langkah-langkah meresetnya. Untuk langkah-langkah meresetnya sebagai berikut :
                               Gambar 3.14 Software Adjustmen Program.exe
                                                                                       
1)                 Double click Adjustmen Program.exe, maka akan tampil seperti pada Gambar 3.12, kemudian klik Accept.
Gambar 3.15 tampilan awal Adjustment Program

2)                 Tampilan selanjutnya seperti Gambar 3.13, kemudian klik select untuk memilih type printer yang akan di reset.
Gambar 3.16 pemilihan ketersambungan printer pada Adjustment Program

3)                 Kemudian isi kolom-kolom di Gambar 3.14. Untuk Model name di isi dengan type Printer yang akan di reset, Destination : EPS, dan Port : USB yang tersambung. Setelah terisi klik OK.
Gambar 3.17 pilih type printer pada Adjustment Program

4)                 Kemudian pilih weste ink pad counter untuk mereset dan click OK.
Gambar 3.18 reseter printer pada Adjustment Program ver 1.0.0

5)                 Kemudian centang semua kotak seperti pada gambar 3.16, dan click initialization, tunggu hingga proses selesai.
Gambar 3.19 finishing pada Adjustment Program

6)                 Gambar 3.17 menandakan proses telah selesai, kemudian klik OK.
Gambar 3.20 information telah selesai mereset dengan Adjustment Program

7)                 Kemudian matikan printer yang telah di reset, Clik OK.
Gambar 3.21 perintah mematikan printer



8)                 Klik OK, nyalakan kembali printernya dan printer telah siap digunakan.
Gambar 3.22 perintah menyalakan printer

Proses resetter printer Epson T13x telah selesai hasilnya dapat terlihat pada lampu led printer berwarna hijau standby , lampu tersebut menandakan printer dalam keadaan normal atau sudah dapat digunakan.
Gambar 3.23 lampu led printer Epson T13x dalam keadaan standby



3.3.2.2 Replace Cartridge Epson T13x
Cara untuk mereplace cartridge tidak lah sulit, saya akan mencoba memberikan penjelasannya, untuk lebih jelasnya bisa di coba langkah-langkah berikut ini :
1)      Jika kita menemukan permasalahan perinter seperti pada gambar 3.6 atau dalam status monitor “ink cartridge cannot be recognized”  kita harus mereplacenya untuk memperbaikinya : Tekan tombol Resume satu kali seperti pada gambar 3.7.
Gambar 3.24 Lampu led orange menyala trus (Replace Cartridge)

Rounded Rectangle: Tekan satu kali sampai thank cartridge bergerak
Gambar 3.7 tombol resume.

2)      Setelah kita menekan tombol resume thank cartridge akan bergerak dan akan berhenti di posisi warna tinta yang akan di replace, lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 3.8, jika thank cartidge sudah diam tekan dan tahan tombol chip thank cartridge selama 5 detik.
Gambar 3.25 tombol chip thank cartridge Epson


3)      Kemudian tekan kembali tombol resume kurang lebih 4 kali sampai thank cartridge bergerak ke seblah kiri.
Gambar 3.26 Tombol resume

4)      Tunggu hingga lampu led menjadi hijau, lampu hijau menandakan printer sudah bisa di gunakan atau dalam keadaan normal, seperti pada gambar Gambar 3.10.
\
Gambar 3.27 lampu led printer

Itulah langkah-langkah untuk mereplace cartridge printer epson T13x, printer sudah dapat digunakan kembali.









SMK JADI W.jpg

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan proses serta interaksi dengan proyek produksi kegiatan Prakerin, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:
1)   Kegiatan Prakerin merupakan kegiatan yang positif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi siswa.
2)   Kegiatan Prakerin memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa SMK untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia industri atau perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten di bidang teknologi informasi
3)   Kegiatan Prakerin merupakan media promosi kemampuan siswa SMK sebagai tenaga kerja yang matang dalam menyongsong dunia kerja.
Adapun kesimpulan materi isi laporan ini, yaitu : gejala yang sering muncul pada printer Epson T13x selama saya prakerin di RIDACOM adalah Replace Cartridge dan Reset Blinking.
            Reset Blinking yaitu permasalahan atau keadaan printer dimana masa pengeprinannya sudah full untuk printer Epson T13x masa pengeprinannya kurang lebih 2000 x pengeprinan. Maka dari itu printer tersebut harus di reset supaya settingan printer tersebut kembali ke settingan awal (normal) atau masa pengeprinan nya kembali dari 0 kembali. Untuk meresetnya kita dapat mengguanakan software Adjusment Program.ex. cirri-ciri Reset Blinking lampu led orange berkedip-kedip jika dilihat pada status monitor status nya “Service Required”.
            Sedangkan Replace Cartridge yaitu pengenalan tinta yang baru terdetek oleh system, adapun ciri-ciri permasalahan tersebut adalah lapu led pada printer menyala terus dan jika di lihat pada status monitor digambar tabungnya ada tanda (x) atau untuk statusnya “ink cartridges cannot be recognized”.

4.2  Saran
Setelah melaksanakan proses pembuatan Laporan Prakerin, maka penyusun mempunyai beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pihak sekolah dan instansi selaku pihak yang terkait langsung dengan pelaksanan kegiatan Prakerin, antara lain sebagai berikut:
1)      Kegiatan melaksanakan Prakerin ini merupakan kegiatan yang positif bagi semua pihak baik untuk mengembangkan kemampuan individu maupun
1)      sebagai sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan sekolah dalam menyiapkan siswanya untuk diterjunkan ke dunia kerja, sehingga perlu ditingkatkan baik dari segi struktual maupun operasional.
2)      Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak diaplikasikan di dunia industri sehingga pada saat siswa melaksanakan kegiatan prakerin, siswa tidak banyak menghadapi kendala yang berhubungan dengan materi akademis, yang pada kenyatan siswa masih dibingungkan dengan masalah yang dihadapi di dunia usaha.
Sekolah hendaknya merencanakan program tidak lanjut dari kegiatan prakerin sebagai media promosi kemampuan dan kompetensi siswa.


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Printer Epson T13x yang telah di infus.


Printer Epson T13x sedang direplace cartridge.











BAB IV

PENUTUP











UNTUK LEBIH JELAS DAN LENGKAP BISA LANGSUNG DOWNLOAD DI BAWAH INI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar